watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BERCINTA DENGAN MAYAT

Kisah ini terjadi sekitar 5 tahun yang lalu, saat
saya masih bekerja di sebuah rumah sakit
swasta di kota Bandung. Pekerjaan saya
memang amat mengerikan, sebagai penjaga
kamar mayat. Selain harus menjaga keamanan
dan ketertiban di sana, saya juga harus
membersihkan mayat-mayat kiriman dari
berbagai tempat di kota itu. Kebanyakan
mayat-mayat itu adalah korban kecelakaan lalu
lintas dan korban perkosaan tanpa disertai
identitas. Sebelum dimasukkan ke lemari
penyimpanan sementara (karena menunggu
keluarga si mayat mengambil jasad itu), saya
harus memandikan mayat-mayat itu di sebuah
kamar mandi khusus. Dan anehnya, sekitar 75
persen dari mayat-mayat itu adalah mayat
wanita. Ada yang gendut, cantik, putih, hitam,
dan ada juga yang bule.


Suatu hari, temanku Parto membawa masuk
sesosok mayat wanita cantik dengan
menggunakan ranjang dorong.
"Van, ini mayat baru tadi dua jam yang lalu
meninggalnya. Petugas Patroli Jalan Tol yang
menemukannya. Mobilnya tabrakan. KTP-nya
tidak ada. Jadi kau mandikan dan simpan dulu
di lemari.. Itu kata Pak Andi, direktur kita..

sanggup nggak kamu, Van.." godanya dengan
mengedipkan matanya.
Aku terkesima mendengarnya. Sekilas kulihat
wajah mayat itu. Pucat. Tapi tetap saja cantik
sekali. Kutaksir ia berumur sekitar 28 tahun.
Wah, masih muda. Parto tiba-tiba menepuk
bahuku.
"Sanggup nggak, Van.. kok melamun..?"
"Ya jelas dong.. itu kan tugasku.. Masa kamu
yang melakukannya.. sudah sana.. tinggalkan
aja dia di dekat kamar mandi.."
"Beres bos.." jawab Parto sambil
cengengesan.


Setelah Parto pergi, kulirik jam tanganku. Jam
10 lewat 15 menit.
"Besok, mungkin mayat ini akan diambil oleh
keluarganya. Jadi sekarang harus kumandikan
dulu.. hmm.." pikirku cepat.
Segera saja kudekati mayat itu. Lalu aku mulai
membuka kaos yang dikenakannya. Wah..,
saat kaos itu sudah terbuka, kulihat sepasang
bukit kembarnya yang sangat besar
terbungkus BH berwarna krem. Pasti 36B nih.
Karena aku yakin tidak akan ada lagi, orang
yang akan masuk ke ruangan itu, apalagi
semua pintu dan jendela sudah terkunci rapat-
rapat, maka dengan bergegas kubuka pengait
BH-nya. Dengan pelan kuremas-remas buah
dadanya yang membusung itu. Putingnya
terlihat kecoklatan. Ingin kuhisap nanti, tapi
nanti setelah kumandikan dengan bersih. Aku
masih merasa jijik dengan darah yang keluar
dari keningnya. Tanpa berlama-lama lagi, aku
segera membuka seluruh pakaian wanita itu.

Dan segera kutaruh tubuh itu di kursi yang
biasa kugunakan untuk memandikan mayat.
Dan, "Byur-byur-byur.." kusirami tubuh indah
itu dengan air yang lumayan dingin.
Beberapa menit kemudian, aku membawa
mayat itu ke suatu ranjang. Ya, disanalah aku
biasa tidur. Ranjang sederhana, tapi kasurnya
amat empuk. Letaknya di pojok ruangan itu.
Setelah mayat itu terbaring dengan posisi yang
menurutku bagus di ranjang itu, segera
kulucuti semua pakaian yang kukenakan.
"Enaknya gimana ya..? Nah aku punya ide. Aku
akan membuka mulut mayat itu. Aku akan
melakukan oral seks dengannya." pikirku.

Dengan agak susah, kubuka mulut wanita itu,
kepalanya direbahkan ke samping kiri tempat
tidur itu supaya aku bisa dengan leluasa
melakukannya.
Dengan pelan kuarahkan penisku yang mulai
agak tegang ke mulutnya dan, "Bless.. clup..
clup.." terdengar suara kulit penisku
bergesekan dengan bibirnya.
Kudorong maju mundur dengan pelan, terasa
nikmat sekali. Sementara kedua tanganku terus
saja meremas-remas payudara seksinya. Kiri
dan kanan, kiri kanan berulang-ulang.
Setelah sekitar 10 menit, aku kemudian
bergerak menuju pahanya.

Kusingkapkan paha
putih mulusnya lebar-lebar. Kuelus dan kuraba
pahanya. Memang mulus. Kujilati kedua
pahanya itu dengan lidah. Entah bagaimana
reaksinya bila wanita ini masih hidup. Mungkin
ia akan membalas dengan menggebu-gebu
akibat rangsanganku ini. Entahlah, kulihat bulu-
bulu kelaminnya begitu lebat dan tidak tercukur
rapih. Dengan tangan kiriku, kusibakkan celah
di pangkal pahanya. Dan kumasukkan jari
manis ke dalamnya. Kelihatannya masih rapat.

Jangan-jangan masih perawan. Berarti aku
untung malam ini, bercinta dengan mayat
perawan tulen.


Dengan nafsu yang sudah menggelegak,
kuraih penisku dan kuarahkan pelan-pelan ke
liang vaginanya. Kuusap-usap penisku di
dinding luar vaginanya. Dan dengan satu kali
sentakan kutembakkan rudalku ke liang ajaib
itu.
Dan, "Bles.. clop.. clop.. clop.." separuh dari
penisku masuk dengan susah payah.
Aku terus menggenjot pantat dan terus
berusaha menusukkan penisku lebih dalam
lagi. Aku kemudian berusaha merangsang diri
agar cepat orgasme dengan menghisap dan
mengulum puting payudaranya. Penisku
dengan gagahnya (tentu sudah lebih keras dan
lebih tegang sekarang) masuk keluar dengan
teratur. Wajah mayat itu terlihat seperti
tersenyum. Ah, jangan-jangan ia ingin
mengatakan bahwa ia menikmati
permainanku.

Setengah jam berlalu, tapi belum ada tanda-
tanda dalam diriku bahwa aku akan orgasme.
Tiba-tiba aku mendapat ide. Aku harus ganti
posisi. Aku mengangkat tubuh mayat itu. Dan
mendudukkannya di pinggir ranjang. Gantian
aku yang rebahan di kasur. Mayat itu sengaja
aku angkat agar ia duduk di atas pahaku.
Penisku terlihat berdiri tegak seperti patung
Monas. Dan akhirnya aku berhasil juga
mendudukkannya di atas penisku. Hebatnya
lagi, penisku langsung pas masuk ke liang
vaginanya. Aku mendorongnya dari bawah.

Atas-bawah-atas-bawah.. jeb.. jeb.. bless..
bles.. jeb.. Kugerakkan tubuh kaku itu dengan
berputar-putar pelan atau gerakan ke atas dan
ke bawah. Ternyata lumayan, sesuatu dalam
diriku seperti akan meledak.
Dan benar, "Crot.. crot.. crot.. crot..!" penisku
rupanya sudah tidak sabar lagi untuk
menyemprotkan maniku ke dalam liang vagina
mayat wanita itu.
Aduh, puas rasanya bercinta dengan mayat
wanita itu. Setelah semuanya selesai, aku
pindahkan mayat itu ke lemari penyimpanan
sambil berharap mudah-mudahan besok
malam aku bisa 'memakai'-nya lagi untuk
memuaskan birahiku. Tapi dugaanku ternyata
salah. Esoknya, sekitar pukul 12 siang, si mayat
itu diambil oleh keluarganya.

Rupanya
namanya Yanthi Fifyanti. Seorang developer
rumah susun, di Bekasi. Ya sudah, pokoknya
aku sudah menikmati tubuhnya. Yang penting
aku harus bisa bekerja dengan sebaik-baiknya
dalam menjaga mayat-mayat di kamar mayat itu.

Rupanya, nasib baik masih berpihak padaku.
Parto, kawanku kembali membawa sesosok
mayat wanita yang baru meninggal beberapa
jam. Kali ini si mayat lebih cantik dan lebih
seksi. Kutatap sekilas ukuran payudaranya
mungkin 38B. Tapi wajahnya itu sepertinya
aku kenal. Tapi di mana ya..? Ah masa bodoh
lagi. Yang penting, nanti malam, setelah semua
sepi, aku akan 'mengerjai'-nya dengan senjata
andalanku yang siap setiap saat.

Seperti biasa, kumandikan mayat baru itu
dengan penuh semangat. Payudaranya benar-
benar sempurna dan menantang. Aku
meremasnya sambil menyabuninya.

Putingnya kemudian terlihat berdiri tegak. Kok
aneh.. apa dia merasakannya..? Jangan-
jangan.. ah tidak mungkin! Pikirku lagi. Masa
wanita ini berpura-pura mati. Oh ya, tadi
memang aku lupa menanyakan ke Parto, dari
mana petugas emergency memperoleh mayat
ini.

Setelah sekitar setengah jam, aku baringkan
mayat itu seperti biasa di kasur. Tetapi kali ini
aku oral seks dengan duduk di atas kepalanya.
Mulutnya kubuka lalu kumasukkan senjata
penisku.

"Clop.. clop.. bless.." tetapi anehnya, mulut itu
tanpa kuatur tiba-tiba menutup sendiri setelah
penisku masuk semuanya ke dalamnya. Jadi
mulutnya cuma pas buat penisku. Aku jadi
agak susah bergerak maju mundur. Tiba-tiba
saja mata si mayat terbuka dan melotot ke
arahku. Wah.. betapa terkejutnya aku.
"Anda.. Anda.. masih hidup..?" teriakku tiba-
tiba.

"Benar.." sekonyong-konyong suara wanita itu
berbunyi.

Bulu kudukku langsung merinding jadinya.
Dan detik itu juga, aku lari tunggang langgang.
Dan berteriak, "Hantu.. hantu.. tolong.., ada
hantu.."
Parto yang entah dari mana munculnya,
menahan lariku di lorong rumah sakit yang
gelap itu.

"Ivan.. Van.. tenang dulu..!" sergahnya sambil
menangkap tubuhku untuk tidak terus berlari.
"Parto..! Kamu sengaja ya..? Masa orang
belum jadi mayat, Kamu bawa padaku..!
Emangnya Aku ini apa.. huh..?" tanyaku sambil
melotot ke arahnya.
"Van.. itu tadi Ibu Nancy, Kepala Lab Forency
rumah sakit kita.. Kok Kamu tidak ingat sih..?
Masa dia bisa tiba-tiba mati..?"
"Ya.. lantas apa tujuan Kalian menipu Aku..?"
tanyaku marah sekali.


"Tadi siang, sesaat sebelum mayat Yanti
diambil keluarganya, Ibu Nancy memeriksanya
sekali lagi.. dan ia menemukannya adanya
bekas-bekas pemerkosaan di vagina Yanti.. Ia
curiga bahwa Kamu yang melakukannya.. tapi
Ia berjanji pada atasan kita bahwa Ia tidak akan
melaporkannya ke polisi.. malah Ia ingin
membuktikannya sendiri.., makanya Ia
menyuruhku untuk membawa 'tubuh mayat'-
nya ke Kamu.."
Tanpa banyak berkata-kata lagi dengan Parto,
aku segera pergi dari sana dan kembali ke
kamar mayat, tempatku bekerja. Tidak
kutemukan Ibu Nancy di sana. Entah apa yang
akan dikatakan atasanku besok. Paling-paling
sanksinya aku dipecat! Dan benar, keesokan
paginya, aku dipecat tanpa mendapat uang
pesangon sepeser pun.


Kini setelah 5 tahun, aku tidak bekerja lagi di
sana dan pindah ke kota kelahiranku, di Jawa
Tengah. Aku bekerja wiraswasta. Aku
menyediakan tubuhku untuk memuaskan
wanita-wanita kesepian.


TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/4122
U-ON

inc Powered by Xtgem.com